TANJUNGPINANGUncategorized

Optimalkan Pengembangan Pariwisata Lintas Batas Dengan Visa Lebih Fleksibel

Spread the love

Tanjungpinang – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, S.E., M.M., menegaskan pentingnya relaksasi kebijakan visa untuk mendongkrak daya saing sektor pariwisata dan investasi di wilayahnya. Hal ini disampaikannya dalam rapat koordinasi mengenai kebijakan visa yang lebih fleksibel untuk mendukung pengembangan pariwisata lintas batas atau cross-border tourism.

Menurut Ansar, Kepri memiliki keunggulan geostrategis yang jarang dimiliki daerah lain, dengan posisi strategis di perbatasan Singapura dan Malaysia. Didukung oleh destinasi wisata unggulan yang memikat, Kepri menjadi magnet potensial bagi wisatawan mancanegara.

“Dengan mengembangkan pariwisata lintas batas dan memperkuat konektivitas dengan negara-negara tetangga, Kepri dapat menawarkan pariwisata berkelanjutan yang memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat lokal,” ujar Ansar.

Ia menyoroti kesuksesan kebijakan bebas visa pada 2019 yang berhasil menarik 2,86 juta wisatawan mancanegara. Sebagai langkah lanjutan, Ansar mendorong penerapan Visa on Arrival (VoA) dengan masa berlaku lebih pendek dan tarif yang lebih kompetitif untuk menyesuaikan kebutuhan wisatawan lintas batas.

Selain itu, Ansar mengusulkan peningkatan layanan keimigrasian dengan pemasangan auto-gate di pelabuhan utama Kepri. “Layanan keimigrasian yang modern dan efisien akan menciptakan pengalaman wisata yang lebih nyaman sekaligus meningkatkan daya tarik Kepri di mata dunia,” jelasnya.

Ansar juga menekankan potensi besar dari sektor pariwisata bagi perekonomian daerah, mulai dari kontribusi devisa hingga penguatan UMKM dan penciptaan lapangan kerja. Baginya, kebijakan visa yang lebih fleksibel tidak hanya soal angka kunjungan, tetapi juga dampak ekonomi luas yang dirasakan masyarakat.

Sebagai salah satu dari 10 titik strategis dalam perdagangan dunia dan terletak di Selat Malaka—jalur laut tersibuk dengan lebih dari 90 ribu kapal dan 70 juta kontainer melintas setiap tahun—Kepri memiliki peluang besar untuk menjadi destinasi wisata terbesar ketiga di Indonesia setelah Bali dan Jakarta.

Ansar menyoroti kebijakan baru visa 7 hari dengan tarif Rp250 ribu, yang telah menunjukkan hasil menggembirakan. Dalam beberapa hari setelah diterapkan, kebijakan ini berhasil mencatat 5.800 kunjungan wisatawan asing.

“Kebijakan ini membuktikan bahwa langkah strategis yang tepat dapat mengakselerasi pertumbuhan pariwisata lintas batas dan memberikan dampak nyata bagi perekonomian daerah,” pungkasnya. (Anwar)

(Diskomimfo Kepri)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *