Optimalisasi Lahan Terlantar dan Wacana FTZ Menyeluruh untuk Tanjungpinang, Bobby Jayanto Dorong Pertumbuhan Ekonomi Kepri

Gardatvnews | Tanjungpinang, Kepri – Dalam Rapat Penyelarasan Panitia Khusus (Pansus) terkait Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang melibatkan Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan, berbagai gagasan strategis disampaikan guna mengoptimalkan pembangunan ekonomi di Kepulauan Riau (Kepri).
Salah satu poin penting dalam diskusi tersebut disampaikan oleh Anggota DPRD Kepri dari Daerah Pemilihan (Dapil) Tanjungpinang, Bobby Jayanto, pada Jumat (7/2/2025). Ia mengusulkan agar tanah terlantar di kawasan Bintan dan Tanjungpinang dapat dimanfaatkan secara lebih efektif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Selain itu, Bobby juga mengajukan gagasan menjadikan Tanjungpinang sebagai kawasan Free Trade Zone (FTZ) secara menyeluruh, yang diyakini akan membawa dampak positif bagi masyarakat setempat.
Pemanfaatan Tanah Terlantar untuk Ekonomi Masyarakat
Dalam perspektif RTRW, salah satu aspek fundamental yang perlu diperhatikan adalah pemanfaatan lahan yang tidak produktif. Bobby menyoroti bahwa tanah merupakan aset vital bagi kesejahteraan masyarakat. Jika dikelola secara maksimal, lahan yang selama ini terbengkalai dapat berubah menjadi sumber ekonomi yang produktif, baik untuk kepentingan publik maupun pemerintah daerah.
Ia mencontohkan berbagai kawasan di Bintan yang saat ini masih dalam kondisi tidak termanfaatkan, seperti lahan eks-PT Korindo, PT Aneka Tambang, dan PT Sunimas yang sebelumnya digunakan untuk perkebunan nanas. Menurutnya, kawasan-kawasan tersebut memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Dengan penetapan KEK, wilayah tersebut bisa menjadi pusat aktivitas industri, perdagangan, dan investasi yang mendorong pertumbuhan ekonomi lokal serta membuka peluang kerja bagi masyarakat.
Untuk merealisasikan hal ini, Bobby menekankan pentingnya perhatian serius dari pemerintah daerah. Pemda harus segera mengambil langkah konkret agar lahan-lahan tersebut bisa berkontribusi terhadap ekonomi daerah, alih-alih dibiarkan tidak produktif dalam waktu yang lama.
Usulan Tanjungpinang sebagai FTZ Menyeluruh
Selain mendorong pemanfaatan lahan terlantar, Bobby Jayanto juga menyuarakan aspirasi agar kawasan FTZ di Tanjungpinang diperluas secara menyeluruh. Ia berpendapat bahwa pemberlakuan FTZ di seluruh wilayah Tanjungpinang akan menjadi terobosan signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kota.
Jika usulan ini terealisasi, masyarakat diprediksi akan menikmati berbagai manfaat, termasuk peningkatan peluang kerja, pertumbuhan sektor perdagangan, serta peningkatan daya saing ekonomi daerah. Bobby meminta agar Pemko Tanjungpinang dan para pemangku kepentingan turut aktif memperjuangkan status FTZ ini, sehingga manfaatnya bisa dirasakan secara luas oleh masyarakat.
“Kami mendukung penuh gagasan menjadikan Tanjungpinang sebagai FTZ menyeluruh. Namun, perlu ada komitmen bersama dari Pemko, Pemprov, dan stakeholder terkait untuk mewujudkannya,” tegas Bobby Jayanto
Ia juga menyinggung proyek pembangunan Jembatan Batam-Bintan (Babin) yang saat ini sedang dalam tahap perencanaan dan pelaksanaan oleh Pemerintah Provinsi Kepri. Menurutnya, keberadaan jembatan ini harus diantisipasi dengan perencanaan tata ruang yang matang, sehingga keberadaannya dapat memberikan manfaat ekonomi yang maksimal.
Dukungan DPRD Kepri dan Arah Kebijakan ke Depan
Usulan yang disampaikan Bobby mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Wakil Ketua I DPRD Kepri, Dewi Kumalasari. Ia menyatakan bahwa gagasan menjadikan Tanjungpinang sebagai FTZ secara menyeluruh dan pemanfaatan tanah terlantar harus menjadi prioritas dalam kebijakan pembangunan daerah.
Dalam rapat tersebut, hadir pula sejumlah tokoh penting, antara lain Asmin Patros sebagai Ketua Pansus RTRW, Kapten Luter dari Fraksi Gerindra sebagai Wakil Ketua, serta Bobby Jayanto yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Pansus.
Diharapkan, dengan adanya rekomendasi dari rapat ini, Pemerintah Provinsi Kepri dapat segera mengambil langkah-langkah konkret guna mempercepat pengembangan kawasan ekonomi di Tanjungpinang dan Bintan.
(Laporan: Anwar / Redaksi GARDATVNEWS)